Loading...

Contoh Khutbah Empat tipe manusia pembaca alqur’an


Empat tipe manusia pembaca alqur’an

ألحَمْدُ لِلّهِ. ألحَمْدُ لِلّهِ الذِي جَزَى العَامِلِيْنَ. وأحَبَّ الطَّائِعِيْنَ. وَأبْغَضَ العَاصِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لاَ اِلهَ اِلااللهُ. وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدٍ الهَادِي اِلَى صرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ الْقَوِيْمِ. أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اتَّقُوْاللهَ الّذِي لا اِلهَ سِوَاهُ وَاعْلَمُوا أنَّ اللهَ أمَرَكُمْ بِالطَّاعَةِ والْعِبَادَةِ. وَنَهَاكُمْ بِالظُّلْمِ وَالْمَعْصِيَةِ. فَلا يَكُوْنُ ذلِكَ اِلاَّ لِخُسْرَانِكُمْ وَهَلالِكُمْ. وَلَكِنِّ اللهَ يَرْحَمُكُمْ وَأنْزَلَ نِعَمَهُ عَلَيْكُمْ. فَأَطِيْعُوْهُ وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا عَنِ السَّيِّئَاتِ. لِأَنَّ اللهَ جَزَى أَعْمَالَكُمْ. أَثَابَكُمْ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ. وَعَذَّبَكُمْ بِسَيّءِ أَفْعَالِكُمْ

Imam Nawawi dalam kitabnya, At Tibyan fi Hamalatil Qur’an menjelaskan. Bahwa ada empat tipe manusia terkait relasinya dengan kitab suci alqur’an. Merujuk sebuah hadis sahih sebagai berikut:


عَنْ أَبِى مُوسَى الأَشْعَرِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الأُتْرُجَّةِ ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ ، لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ

Dari Abu Musa Al Asya’ari ra. berkata, Rasulullah saw bersabda, “Permisalan orang mukmin yang membaca alqur’an itu seperti buah utrujah yang mempunyai karakter, baunya harum dan rasanyapun lezat. Adapun perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca alqur’an, dirinya seperti buah  tamrah, tidak ada baunya tetapi rasanya lezat. Sedangkan orang munafiq yang membaca alqur’an ia seperti buah raihanah yang punya ciri, baunya harum tetapi rasanya pahit. Adapun permisalan orang munafiq yang tidak membaca alqur’an dirinya seperti buah hantalah yang punya ciri, tidak berbau dan rasanya pahit. (HR. Bukhari)

 Permisalan adalah cara menerangkan sesuatu paling gampang. Mudah dipahami oleh orang yang membaca atau mendengarkan. Saperti halnya seorang guru yang memberi contoh mengerjakan soal fisika. Agar murid-murid paham tentang mata pelajaran yang sedang diajarkan. Semakin banyak contoh, semakin cepat paham.

Begitupun Rasulullah saw. Beliau menjelaskan kepada kaum muslimin. Bahwa mereka tidaklah sama di mata Allah, Rasulullah saw dan manusia. Ini terkait dengan kerajinananya dalam membaca alqur’an.

Penjelasan Rasulullah saw tersebut begitu mudah dipahami, oleh kita semua. Ada empat tipe manusia.

1. Mukmin pembaca alqur’an.

Ini tipe yang paling ideal. Baunya harum rasanya lezat. Seperti buah utrujah. Ini jenis buah-biuahan di zaman Rasulullah saw. Mungkin kalau di Indonesia seperti buah durian. Baunya  harum semerbak dan rasanyapun sangat lezat. Sehingga terkenal dengan the king of fruit, rajanya buah. Karena itu mahal harganya, saking begitu istimewa buah ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang mukmin yang membaca alqur’an itu memang menyanangkan. Ia menderas alqur’an setiap hari. Kemudian apa yang dibacanya diamalkan dalam kehidupan, sehingga dirasakan oleh masyarakat sekitaranya. Ramah dengen sesama. Dermawan kepada menusia dan makhluk. Tidak suka menyakiti tetangga. Dan keberadaanya disukai oleh setiap manusia. Namanya harum di masyarakat dan dapat dirasakan kehadirannya oleh mereka.


2. Mukmin yang tidak membaca alqur’an.

Kata Nabi seperti buah tamrah. Ini juga jenis buah di timur tengah zaman Rasululllah saw. Yang tidak punya aroma tetapi rasanya lezat. Di Indonesia mungkin seperti buah anggur. Jenis buah ini tidak ada baunya tetapi lezatnya lumayan enak. Maka hargnyapun relatif mahal.

Orang mukmin juga demikian. Keberadaaanya tetap dinantikan orang. Karena ia akan selalu membawa kemaslahatan. Kepada siapa saja. Maka hadirnya menyenangkan meskipun namanya tidak terkenal. Namanya tidak kondang tetapi dirinya punya efek sosial yang luar biasa.

3. Munafiq yang membaca alqur'an.

Kata Nabi seperti buah raihanah. Ini juga jenis buah di zaman Nabi. Punya cirikhas baunya harum tetapi rasanya tidak enak.

Mengapa munafiq juga membaca alqur’an. Karena orang munafiq itu hakekatnya juga mukmin, hanya saja hatinya sakit. Dia suka bohong, tidak dapat dipercaya sering berkhianat. Maka keberadaan orang seperti ini menyebalkan. Tetapi karena suka membaca alqur’an, di mata manusia ia mencoba bepernampilan baik. Tutur katanya manis. Sopan santun dan seperti orang salih. Padahal hatinya sakit dan suka menyebarkan virus sosial.

4.  Munafiq yang tidak membaca alqur’an.

 Itu seperti buah khantolah. Jenis buah yang aromanya tidak enak dan rasanyapun tidak enak pula. Inilah seburuk-buruk buah. Karena makhluk pun tidak suka dengan baunya. Apalagi rasanya.

Tipe ini benan-benar menyebalkan. Karena dimana-mana kehadiran manusia jenis ini akan membuat resah. Tidak punya tatakrakma, tidak punya etika. Baik etika sesama manusia maupun sesama makhluk. Maka tepat kata Allah manusia jenis ini akan dimasukkan ke kerak neraka. Sebaagimana firmnya:

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا  [النساء/145

Sesungguhnya orang munafiq ditempatkan di kerak neraka, dan tidak ada yang dapat menolongnya.

Bila menelaah hadis tersebut, ternyata alqur’an itu pengaharum manusia. Yang tidak membaca alqur’an tidak ada baunya. Tetapi meskipun orang munafiq ia menjadi harum karena membaca alqur’an.

Karena itu idealnya kita menjadi orang mukmin yang juga suka membaca alqur’an. Inilah sebaik-baik manusia. Kebaradaannya disukai manusua kehadirannya dinanti mereka. Allah ridha kepadanya dan merekapun ridha kepada Allah.

Semoga kita termsuk tipe manausia seperti ini.

اِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ كَلامُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلّامِ. وَاللهُ يَقُوْلُ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِي الْمُهْتَدُوْنَ. وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُواْ لَهُ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ. أعُوْذُ باللهِ مِنَ الشّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَه. وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. اِنّهُ تَعَالَى جَوَّادٌ كَرِيْمٌ رَحْمَانٌ رَحِيْمٌ



Previous
Next Post »