Loading...

Contoh Jumat Isa al-Masih dan Masih ad-Dajjal


Hikmah Jum’at-60
Isa al-Masih dan Masih ad-Dajjal  (bagian ke-3)
Oleh: Achmad Maimun

Hikmah Jum’at kali ini membahas julukan al-Masiih yang disematkan bukan kepada Nabi Isa akan tetapi kepada Dajjaal. Sebagaimana pembahasan dua pekan lalu bahwa keluarnya sosok Dajjaal di tengah-tengah manusia merupakan salah satu tanda besar akan datangnya kiamat. Artinya, jika Dajjaal sudah keluar maka kiamat tidak lama lagi.

Julukan al-Masih untuk Dajjaal ini beda dengan al-Masih pada Nabi Isa as. al-Masih untuk Nabi Isa oleh ulama ditulis dengan huruf ha (ح) sementara itu untuk Dajjaal al-Masih ada yang ditulis dengan huruf (خ) ada yang ditulis dengan (ح). Dari sisi artinya juga berbeda. dalam karya Tafsirnya Imam ath-Thabariy mejelaskan tentang kata al-Masih untuk Dajjal kurang lebih sebagai berikut.
وقال ابن الأعرابي: المسيح الصديق، والمسيخ الأعور، وبه سمي الدجال ...وأما الدجال فسمي مسيحا لأنه ممسوح إحدى العينين . وقد قيل في الدجال مسيح بكسر الميم وشد السين. ...سمي به لأنه يسيح في الأرض أي يطوفها ويدخل جميع بلدانها إلا مكة والمدينة وبيت المقدس; ...فالدجال يمسح الأرض محنة.
Ibn al-A’rabiy mengatakan al-Masiih (ح) itu artinya yang benar sedangkan al-Masiikh (خ) artinya yang dihilangkan salah satu matanya, dan dengan julukan inilah Dajjal dinamai. Dajjaal itu dinamai dengan masiih karena ia dihilangkan salah satu dari dua matanya. Ada yang mengatakan Dajjal Missiikh dengan dikasrah mimnya dan ditasydid huruf syinnya. (Ada yang mengatakan pula) Dijuluki dengan nama itu karena ia melanglangbuana, atau menjelajahi negara-negara dan kota-kota di dunia ini kecuali Makkah, Madinah dan Baitul Maqdis. Dajjal itu mengembara ke mana-mana di atas bumi ini untuk menjadi ujian atau mihnah bagi para manusia.

Semetara itu istilah Dajjaal menurut sebagian penjelasan ulama, tidak hanya bermakna sesosok makhluk yang mak bedunduk, ujug-ujug muncul di muka bumi dan menjadi fitnah bagi manusia kelak di akhir zaman. Bukan hanya itu saja maknanya, akan tetapi juga bermakna munculnya berbagai fitnah dan kepentingan yang mendatangkan mara bahaya, yang terjadi secara silih berganti, yang mendahului dan nyengkakke (mempercepat) keluarnya sosok makhluk Dajjal di akhir zaman itu. Bisa jadi monopoli, penguasaan sumber daya alam oleh segelintir orang yang mengakibatkan kesengsaraan rakyat banyak, juga masuk pada kriteria fitnah Dajjaal. *Genocide yang dilakukan oleh algojo-algojo di muka bumi ini, penindasan terhadap muslim Uyghur, bisa jadi juga sebagai bentuk dari fitnah Dajjaal. Money politics, manipulasi data, mark up proyek pembangunan, mungkin bisa juga masuk sebagai fitnah Dajjaal. Jangan-jangan pelaku perbuatan-perbuatan mungkar demikian itu pun juga termasuk kaki-tangan Dajjaal, hanya saja tidak menyadarinya. Jadinya ya, Dajjaal millenial, atau Dajjaal yang doyan sambel, mungkin begitu.

Pengertian demikian setidaknya dapat dirujuk pada penjelasan Sayyid Abu Bakr al-Adniy dalam karyanya Al-Usus wa al-Munthalaqat sebagaimana kutipan berikut ini.
تعتبر قضية الدجال الأعور قضية عالمية الفتنة والخطورة وليست خاصة بمرحلة ظهور الدجال في أخر الزمان, وإنما يكون ظهوره على ركام سلسلة المتلاحقة التي تمهدلظهور جذوره الاخيرة
Tentang Dajjaal yang hilang matanya sebelah ini bermakna sebagai perkara global yakni munculnya fitnah dan kepentingan-kepentingan yang tidak hanya bermakna spesifik fase kemunculan Dajjaal di akhir zaman saja. Akan tetapi juga bermakna akumulasi berbagai fitnah yang silih berganti yang mendahului kemunculan pangkalnya fitnah (maksudnya wujudnya Dajjaal) kelak di akhir zaman.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Dajjal itu ada dua fase. Pertama, fase yang sudah terjadi di hadapan manusia saat ini dan kedua fase munculnya sosok Dajjaal itu sendiri. Kedua fase tersebut potensial membawa madharat dan kerusakan bagi kehidupan manusia. Penyimpangan agama-agama yang terjadi sejak masa Nabi Adam hingga akhir zaman kelak juga tercakup dalam pengertian fitnah Dajjaal tersebut. Berikut ini kutipan lanjutan dari pendapat beliau.
 للدجال مرحلتان مرحلة فتنته التي بين يديه ومرحلة ظهور ذاته. وكلا المرحلتين خطيرتان جدا في حيات الشعوب بل إن كل انحراف عن منهج الديانات منذ عهد ادم إلى ظهور الدجال في أخر الزمان ينطوى تحت مسمى فتنة الدجال.
Dajjaal itu ada dua fase. Yakni fase fitnahnya yang telah muncul di hadapan manusia dan fase munculnya sosok Dajjaal itu sendiri. Kedua fase tersebut sangat membahayakan bagi manusia. Penyimpangan dari manhaj agama-agama yang terjadi sejak Nabi Adam sampai dengan kelak munculnya Dajjaal di akhir zaman tercakup dalam pengertian fitnah Dajjaal ini.

Penjelasan beliau di atas, didasarkan pada hadits Rasulullah, misalnya sebagaimana kutipan berikut ini.
عن عمران بن الحصين رضي الله عنه أن رسول الله صلي الله عليه وسلم قال: لقد أكل الدجال الطعام ومشى في السواق
Dari Imran bin Hushain ra. bahwasannya Kanjeng Rasul saw. bersabda: ”sungguh Dajjal itu makan makanan dan jalan-jalan di pasar
عن أبي سعيد الخذري رضي الله عنه أنه سأل رسول الله صلي الله عليه وسلم عن الدجال فقال: هو يومه هذا قد أكل الطعام
Dari Abu Said al-Khudzriy ra. bahwasannya ia bertanya kepada Rasulullah tentang Dajjaal. Lalu beliau bersabda: Dia itu yang ada di hari ini dia makan makan.

Demikian Hikmah Jum’at kali ini semoga dengannya Allah memberikan manfaat. Dan semoga kita diberikan perlindungan oleh Allah dari fitnah Dajjal. Billaahi fii sabiilil haq

Previous
Next Post »