Corona mewabah iman
bertambah
Oleh: Muh. Nursalim
Di youtube
divisualisasikan. Penyebaran virus ini seperti kesaktian raja midas.
Dalam mitologi
Yunani diceritakan betapa saktinya raja tersebut. Benda apapun jika ia sentuh
berubah menjadi emas. Memegang batu si batu menjadi emas, menyentuh gelas si
gelas berubah emas. Menyentuh pohon si pohon menjadi emas. Bahkan saat
menyentuh permaisurinya sang istri juga berubah menjadi emas. Stress lah dia.
Corona juga mirip
begitu. Misal, Mukidi terinveksi virus tersebut kemudian ia membuka pintu, maka
pada pintu itu menempel corona. Jika ada orang menyentuh pintu tersebut maka ia
akan tertulari. Bila yang memegang pintu itu 10 orang maka semuanya akan tertulari.
Bayangkan, bila
Mukidi membeli bakso dengan uang Rp. 100 ribu. Penjual yang menerima uang itu
tertulari. Lalu bila uang tersebut dipakai tukang bakso untuk membeli bensin
maka tukang pom yang menerima uang itu juga akan tertulari. Begitu seterusnya.
Semakin uang eks Mukidi cepat berputar berpindah tangan maka yang tertular
semakin banyak. Ngeri !
Maka beredarlah
bermacam-mcam tip. Agar kita tidak tertular virus ini. Seorang guru besar dari Unair memberi
penjelasan. Agar terhindar dari virus corona masyarakat hendaknya sering
mengkonsumsi minuman yang mengandung curcuma. Seperti minuman jahe, temu lawak
dan serei.
Apa curcuma dapat
membunuh virus ? Tidak. Tetapi zat tersebut dapat menambah imunitas tubuh.
Sehingga jika ada virus corona menempel tidak berefek apa-apa. Alias yang
ditempeli tetap sehat. Maka tiba-tiba empon emponpun jadi sulit dicari. Ada tapi
harganya lipat berkali-kali.
Di tempat berbeda, entah dari siapa beredar
pula tatacara agar terhindar dari virus tersebut. Karena makhluk ini berasal
dari wuhan, maka tips tersebut memakai akronim
WUHAN.
W : wajib cuci
tangan
U : usahakan pakai
masker
H : harus cek panas
badan
A : awas, jangan
berkerumun
N : noda wajah usap
dengan tangan yang bersih
Ada juga yang
kocak. Ketika ketemu dengan kawan, jangan berjabat tangan. Tetapi cukup saling
toss pakai sepatu. Tetap saling diam tak berbicara.
Ada lagi saran Dahlan Iskan. Moratorium jabat
tangan. Sementara tidak usah jabat tangan dulu. Sebab berjabat tangan dengan
penderita corona akan tertulari. Pak Dis tidak menganjurkan pakai masker bagi
orang sehat. Barang tersebut penting untuk si sakit bukan untuk orang sehat.
Maka tidak perlu berburu masker yang semakin langka.
Ihtiar macam-macam di atas silahkan saja.
Tetapi sebagai orang yang beriman fenomena ini perlu juga disikapi secara
religi. Diantarnya adalah sebagai
berikut.
1. Virus itu makhluk
Allah menciptakan
semua makhluknya tidak ada yang sia-sia. Pasti Dia punya rencana istimewa. Sebagaimana
firman Allah berikut:
رَبَّنَا
مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ [آل عمران/191]
Ya Tuhan kami,
tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha suci Engkau lindungilah
kami dari azab neraka. (Al Imran: 191)
Memang sebagian
makhluk itu dapat membuat manusia celaka. Gunung merapi itu makluk Allah.
Penyimpan air, sumber material dan penyangga flora dan faona. Tetapi
belakangan ini membuat orang yang
tinggal di Klaten dan sekitarnya kalang kabut. Karena terjadi erupsi yang
lumayan besar.
Angin juga makhluk
Allah yang sangat bermanfaat, tetapi terkadang juga mencelakaan manusia ketika
terjadi angin puting beliung. Atau menyebabkan orang masuk angin.
Begitupun nyamuk,
air, mendung, ular dan virus. Makhluk-makhluk itu diciptakan Allah untuk manusia. Ada yang secara kasat
mata dapat dimanfaatkan ada pula yang manusia belum mengerti fungsinya.
Maka Allah
mengajari hamba-Nya lewat Rasulullah agar kaum muslimin itu berlindung kepada
Allah. Salah satunya adalah dari kejahatan makhluk yang diciptakan. Sebagaimana
firman-Nya.
قُلْ
أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ [الفلق/1، 2]
Katakanlah, aku
berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh. Dari kejahatan makhluk yang
Dia ciptakan.
Sayid Qutub dalam
tafsir Fi Dhilalil Qur’an menjelaskan. Surat ini istimewa. Bersama surat an nas
disebut mu’awidzatain (dua perlindungan). Karena Allah menyeru kepada manusia
yang lemah, agar memohon perlindungan kepada Nya. Dari bermacam-macam kejahatan
yang dapat mencelakakannya. Dari yang kasat mata maupun tak terlihat, yang
dhahir maupun yang batin.
Karena itu dua
surat ini dianjurkan untuk dibaca setiap pagi dan sore juga setiap setelah
selesai shalat wajib. Inilah surat untuk memperoleh perlindungan dari yang Maha Rahman. Sebagaimana sabda Nabi berikut.
أَنَّ
ابْنَ عَابِسٍ الْجُهَنِيِّ أَخْبَرَهُ
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ يَا ابْنَ عَابِسٍ
أَلَا أَدُلُّكَ أَوْ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَفْضَلِ مَا يَتَعَوَّذُ بِهِ
الْمُتَعَوِّذُونَ قَالَ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ
الْفَلَقِ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ هَاتَيْنِ السُّورَتَيْنِ
Ibnu Abas Al Juhani
mengabarkan, bahwa Rasulullah saw bersabda, “wahai Ibnu Abas maukah aku
tunjukkan atau maukah aku beritahu yang
paling baik digunakan untuk berlindung?”
Ibnu Abas menjawab, “Iya wahai Rauslullah”.
Nabi bersabda, dua surat ini yaitu al falaq dan an nas”. (HR. Nasai)
Berlindung diri
dari virus corona kepada yang menciptakan corona. Itulah kesadaran religi yang
perlu dipahami dan diyakini. Ketika Allah melindungi seseorang maka meskipun
virus corona menyelimuti. Ia tetap dalam keadaan prima. Sehat dan bugar.
2. Virus corona itu
untuk uji iman manusia
Ada dua malaikat,
namanya Harut dan Marut. Datang ke negeri Babilonia untuk mengajari sihir.
Tetapi sebelum ilmu diajarkan, mereka sudah mewanti-wanti kepada masyarakat, “
kedatangan kami ini adalah fitnah (ujian) maka kalian jangan kafir”.
Sihirpun diajarkan
kepada mereka. Dan ternyata orang-orang sangat suka dengan ilmu itu. Sehingga
dengan ilmu sihirnya bisa macam-macam, salah satunya adalah memisahkan para
suami dari istrinya. (al baqarah:102)
Virus corona juga
begitu. Ia adalah fitnah dan ujian bagi manusia. Kehadirannya akan menambah
iman seorang mukmin. Tetapi juga dapat menjauhkan manusia yang tidak berimana
dari Allah. Hal ini seperti yang
difirman Allah.
إِنَّ
اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا
فَأَمَّا الَّذِينَ آَمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ
وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلًا
يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا
الْفَاسِقِينَ [البقرة/26]
Sesunguhnya Allah
tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu.
Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan.
Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini ?”.
Dengan perumpamaan itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu
pula banyak orang mendapat petunjuk. Tetapi tidak ada orang yang disesatkan kecuali orang yang fasik. (Al
baqaqrah: 26)
Imam Ar Razi dalam tafsir
Mafatihul Ghaib memberi penjelasan. Penyebutan beberapa makhluk yang remeh
dalam alqur’an, seperti lalat, semut, tawon dan nyamuk merupakan salah satu
bentuk mukjizat alqur’an. Dengan ayat-ayat seperti itu orang munafiq, musyrik,
kafir dan Yahudi semakin tidak percaya kepada kerasulan Muhammad. Sedangakan
bagi orang yang beriman justru akan semakin menguatkan imannya.
Alqur’an memang
tidak menyebut virus corona. Tetapi pada ayat tersebut ada kalimat ba’udhah
fama fauqaha (nyamuk atau yang lebih kecil dari itu). Dan makhluk yang lebih kecil dari nyamuk itu
bermacam-macam, termasuk diantaranya adalah virus corona.
Maka bagi orang
yang beriman, fenomena corona belakangan
ini malah dapat menguatkan imannya.
Bentuk dari kuatnya iman adalah tidak panik menghadapi kenyataan. Sebab dirinya
yakin dengan Maha Kuasa-Nya Allah saw.
Sikap penyerahan
diri dan tawakal kepada Allah itu akan menjadikan dirinya nyaman. Walaupun hiruk pikuk media menakut-nakutinya.
Salah satu cara penguatan iman itu adalah dengan melafalkan zikir berikut ini
di pagi dan sore hari.
عُثْمَانَ
- يَعْنِى ابْنَ عَفَّانَ - يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- يَقُولُ « مَنْ قَالَ بِسْمِ
اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى
السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَمْ تُصِبْهُ فَجْأَةُ
بَلاَءٍ حَتَّى يُصْبِحَ وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَمْ
تُصِبْهُ فَجْأَةُ بَلاَءٍ حَتَّى يُمْسِىَ
Utman bin Affan berkata, aku mendengar
Rasulullah saw bersabada, “Siapa yang mengucapkan Bismllahilladzi la yadhurru
ma’asmihi syaiun fil ardhi wala fis sama’ wahuwa sami’ul ‘alim (dengan menyebut
nama Allah, yang bersama nama-Nya tidak dapat membahayakan sesuatupun yang ada
di bumi maupun di lngait dan Dia Maha mendengar lagi Maha mengetahui)”. Dibaca
tiga kali, maka ia tidak akan kena musibah secara tiba-tiba sampai pagi hari.
Dan siapa yang membaca dipagi hari ia tidak akan terkena musibah secara
tiba-tiba sampai sore hari.” (HR. Abu Dawud)
Ihtiar agar
terhindar dari wabah corona tentu saja dilakukan, dengan berbagai tips yang
sudah banyak beredar di medsos. Tetapi bagi orang yang beriman tidak cukup
hanya itu. Selebihnya, serahkan kepada Allah. Karena Dia pengendali segala
sesuatu. Inilah cara hidup nyaman yang hanya dapat dinikmati orang beriman.
ConversionConversion EmoticonEmoticon